Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

      Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Denpasar

berakhlak bangga melayani bangsa

  •   Rabu, 03 Desember 2025

Siaga Hadapi Skenario Terburuk: Bandara I Gusti Ngurah Rai Sukses Gelar Latihan Penanggulangan Darurat


Suasana kritis mewarnai Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dalam sebuah skenario penanganan darurat yang digelar baru-baru ini. Sebuah pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Jalak Bali Air dengan nomor registrasi PK-JBL disimulasikan mengalami kecelakaan fatal. Insiden bermula tepat pukul 13.30 WITA ketika pesawat yang membawa total 114 orang, terdiri dari 106 penumpang dan 8 kru, lepas landas dari Denpasar menuju Lombok Praya.

Dalam simulasi tersebut, pesawat digambarkan mengalami bird strike atau serangan burung pada mesin kanan saat posisi mengudara di sekitar titik N3. Gangguan ini menyebabkan pesawat kehilangan daya angkat hingga akhirnya jatuh di sisi Utara ALS Runway 27. Berdasarkan data skenario, insiden ini mengakibatkan dua orang meninggal dunia, enam orang luka berat, delapan orang luka ringan, dan 98 orang lainnya dinyatakan selamat.

Rangkaian peristiwa dramatis di atas merupakan bagian utama dari Table Top Exercise (TTX) Penanggulangan Keadaan Darurat yang sukses diselenggarakan oleh pihak bandara. Latihan ini bertujuan untuk memastikan seluruh anggota komite memahami tugas dan tanggung jawab mereka sesuai dengan Dokumen Airport Emergency Plan (AEP). Fokus utama latihan adalah menguji pemahaman personel mengenai tindakan yang harus diambil segera setelah menerima informasi darurat hingga saat tiba di lokasi kejadian.

Kelancaran penanganan skenario ini tidak lepas dari koordinasi erat berbagai pemangku kepentingan. Pihak internal bandara seperti AirNav, ARFF, AOCC Division, hingga Polres Bandara bahu-membahu dengan tim penanggulangan darurat eksternal yang meliputi SAR Denpasar, Balawista, Jasa Marga Tol, DISKARMAT Badung, hingga tim DVI Polda Bali.

Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Denpasar turut memegang peranan vital dalam aspek medis dan evakuasi pada latihan ini. Segera setelah menerima informasi dari Watch Room ARFF, tim BBKK bergerak menuju lokasi kejadian dengan armada ambulans beserta dokter dan perawat. Tim medis melakukan pendataan korban secara cepat, mendampingi korban luka berat menuju rumah sakit rujukan, serta berkoordinasi intensif dengan DVI Polda Bali untuk penanganan korban meninggal dunia. Jika diperlukan, koordinator medis juga siap menghubungkan komunikasi dengan rumah sakit lain untuk bantuan tambahan.

Pelaksanaan Table Top Exercise ini menjadi bukti nyata sinergi dan kesiapan seluruh elemen di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Latihan yang ditutup dengan sesi diskusi untuk memvalidasi pemahaman ini menegaskan komitmen bersama seluruh instansi dalam meminimalisir dampak risiko dan menyelamatkan jiwa jika situasi darurat yang sesungguhnya terjadi.

Berita Lainnya

end_script -->
Skip to content